KEEP YOUR HAND MOVING.
Jika ada yang bertanya: Apa arti menulis untukku, maka jawabannya memiliki kronologi.
Hemm...
Menulis ibaratnya air yang tak pernah berhenti mengalir. Ia akan terus mencari celah hingga sampai ke hilir.
Begitulah menulis bagiku. Aku termasuk orang yang suka dan gemar menulis bahkan sejak SMP, namun pada saat itu tulisanku belum merupakan tulisan yang terarah. Contonya saja, saat ada seorang guru ngoceh-ngoceh tentang pelajaran dan isi dari pembicaraan itu menarik minatku maka akan aku abdikan di buku catatan ataupun binder pribadi sekadar menikmati sendiri tulisanku tentu dengan gayaku sendiri.
Beginilah kira-kira isinya:
Hari ini, tanggal... bulan... tahun... Pak... membicarakan masalah.... ia mengatakan bahwa.... menariknya ia juga menyinggung masalah... dan ini membuat kami semua di dalam kelas tertawa terbahak-bahak. Menurutnya... hingga akhirnya... demikianlah hasil belajar kami bersama Pak....
Setelah itu, catatatn-catatanku tak pernah terkumpul. Entah bagaimana beranjak SMA tidak ada satupun tulisan itu yang tertinggal. Namun, saat SMA aku mulai banyak membeli buku-buku seperti Novel, Komik, buku latihan, tentang masalah psikologi, dll. Kebiasaanku masih tetap sama yaitu menuliskan apapun yang dikatakan oleh guruku, namun tetap yang paling menarik bagiku. Bahkan aku suka sekali menonton berita tentang dunia perpolitikan lalu menuliskan pendapatku lagi-lagi dengan tulisan belum terarah di binder kesayangan. Saat itu yang paling menyulitkan adalah menulis puisi. Kalau cerpen mungkin masih bisa bercerita walau dengan kata-kata yang sederhana, namun puisi menjadi kendalaku. Terlebih untuk memahami arti sebuah puisi.
Di perpustakaan sekolahku ada banyak sekali buku-buku fiksi, horison juga termasuk dalam jajarannya. namun, karena saat itu aku belum terlalu diarahkan karena memang tidak ada yang mengarahkan, maka aku hanya mampu menjadi pengagum tulisan-tulisan itu. Berkembangnya kekaguman itu dengan lirik-lirik lagu peterpan, ungu, dll yang mana juga tak luput karena isinya yang mendalam perihal cinta. Biasalah anak-anak remaja.
Wah... ini dia yang ditunggu-tunggu. Aku masuk kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. hemm... kalau ditanya tentang bahasa, really, I like it very much. Tapi, bagaimana dengan sastra?
sempat frustasi juga karena sangat membenci puisi dan dianggap gagal menulis cerpen. Tapi, ah... sudah masuk ke alirannya sekalian-lah minum airnya. hehehe....
Tap!
lebih tepat lagi saat aku entah bagaimana asalnya bisa menjadi sekretaris di Komunitas Penulis Anak Kampus, padahal ya... tahu sendiri.
Gak nyerah juga dech, aku mengekor selama satu tahun dengan penulis-penulis muda yang tak lain teman-teman sejurusan, namun dengan cueknya aku tanpa satu pun menelurkan tulisan lewat buku ataupun media massa tetap betah alias adem-adem aja di komunitas ini. Hingga akhirnya tulisan demi tulisan muncul di media massa, awalnya masih berkisar medan bisnis, lantas kucoba ke analisa, waspada, hingga suara pembaruan. Nah... selesai... kan! ^_^ hehehe....
So, Guys... gak ada yang pengen langsung dapet. Usaha adalah jawaban. Silahkan mencoba dari sudut manapun. Sukses!